Selasa, 02 September 2014

Balas Dendam Kesahabat


Hari ini hari yang kelam, gue sama temen gue yang namanya Lutvia lagi berantem soalnya gue disms sama gebetannya dia. Padahal kan bukan salah gue....... Tapi dia cemburu gitu sama gue :(. 

2 hari tak berteman dengannya, lalu gue berinisiatif untuk memperbaiki hubungan kami kembali. Gue nge-sms dia "pi, elu besok berangkat bareng gue ya.. Plis.", dia membalasnya dengan sangat singkat namun padat tapi tidak menarik "ga." , gue berkata dalam hati "kampret ni anak, syukur-syukur gue ajakkin berangkat sekolah bareng.", tapi gue tetap sabar namun tak sesabar yang kalian pikirkan. 

Tak lama kemudian dia nge-sms gue "hapus nomer gue. Gue ga perlu temen kaya elu. Hahaha." Lalu gue terdiam sejenak, gue geregetan sama dia, dan akhirnya gue sms gebetan Lutvia tersebut "hey.", ternyata dia responable sekali, dan dengan cepat dia membalasnya "hello.. Kamu lagi dimana? Jalan-jalan bisa ngga?", akhirnya gue mau dan kita jalan-jalan. 

Malamnya saat gue lagi BT, gue disms dia lagi "hey, kamu BT kenapa? Telponan yuk." Belum sempat gue balas.... Eh dia nelpon, ternyata dia langsung nembak gue. Saat itu gue mikirin perasaan si Lutvia gimana, dan gue terdiam sejenak.... "Hello? Hey? Len? Helloooo??" , gue bingung "oh.. Hey. Maaf tadi gue masang headset." , gue bimbang, gue mau ngebalas dendam apa engga? Gitu bingungnya. 

Akhirnya gue terima si gebetan tersebut (siapa namanya kak? Maaf dek namanya disensor sama kakak). Tak lama kemudian si Lutvia tau kalo gue udah jadian, gue ngeliat dia nangis mengucurkan air matanya yang mendalam namun perih bagaikan luka yang diteteskan air raksa (puitis banget deh kakak). Gue ngga tega :( akhirnya gue putuskan untuk minta maaf ke dia, namun dia begitu jahat kepada gue. Dia langsung nampar gue, "apa-apaan lu nampar gue? Gue minta maaf, bukan minta tampar dan ngajak berantem." Dia kembali menundukkan kepalanya dan nangis kembali, gue kembali berucap "lu maunya gue gimana sih vi? Gue capek dimusuhin sama elu! dia yang ngesms gue duluan!", dia semakin menangis, "lu jujur deh sama gue! Lu benci sama gue?" , dia meluk gue dan nangis "gue ngga mau kehilangan sahabat sejengkel elu, secerewet elu cuman gara-gara beginian. Gue sayang sama elu. Cowok seharusnya bukanlah hal yang memisahkan kita sebagai sahabat. Tapi karena amarah gue, dan gue egois sama elu, gue jadi kek gini sama elu. Maafin gue." , gue tanpa basa-basi lagi langsung memeluknya sambil menangis. Dan gue tak bisa berkata apa-apalagi. 

Lalu gue putuskan untuk putus sama gebetan tersebut. Gue merasa salah karena udah balas dendam sama sahabat sendiri, seharusnya gue ngga boleh kayagitu. 

Selesai. (Maksud ceritanya apasih kak? Pesan moralnya apa kak?, cari tau sendiri dedek ku sayang.)

btw yg mau tau namanya Lutvia silakan cari fotonya di Instagram gue.


(Penulis)